KELOMPOK : - Zakira (11312003)
- Rofaidah Agustin (11312018)
- Lailatul Muadlomah (11312015)
- Devi Dian Pratiwi (11312019)
=====================================================================================
CORPORATE
PLANNING & STRATEGIC MANAGEMENT
CV
PRINCESS DONA
TOKO KUE
MANGKOK (CUP CAKE)
PROFIL
UMUM
Rencana strategis perusahaan/badan usaha adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana
sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu
dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Dan badan usaha ini merupakan badan
usaha yang berbentuk CV (Commanditaire Vennootschap) yang
bergerak di bidang usaha produksi aneka ragam Cup Cake. Badan usaha ini mulai
terbentuk dari modal usaha 4 orang gadis yang mempunyai kesamaan sama-sama
penggemar kue mangkok (cup cake). Berawal dari sana mereka berinisiatif untuk
membentuk usaha kue mangkok tersebut. Dan berdasarkan pengalaman serta analisa
yang mereka dapatkan terhadap selera customer dan para penggemar cup cake,
mereka berinovasi untuk membuat cup cake dengan rasa, model, kemasan, bahan,
dan teknis membuat yang berbeda serta berusaha menawarkan harga yang bersaing
dengan cup cake yang sudah ada.
Berdasarkan
semua nilai jual yang mereka tawarkan, terdapat hubungan dengan memperhatikan
faktor lingkungan eksternal (bisnis) dan faktor lingkungan internal sekitar dalam
kaitannya dengan usaha ini. Diantaranya :
1.
Lingkungan Industri
: berdasarkan sudut pandang bisnis, usaha ini memperhatikan usaha sejenis yang
menjadi competitor untuk bisa mengembangkan usaha menjadi lebih inovatif dan
menarik. Seperti membuat bentuk kemasan yang berbeda dan kreatif, membuat
bentuk penawaran dan model pemasaran yang menarik minat pembeli, serta mengemas
produk yang telah jadi ke dalam bentuk kemasan yang punya nilai jual serta
responsive atas minat beli pelanggan.
2.
Lingkungan makro
: sesuai dengan keadaan ekonomi serta kebutuhan masyarakat sekarang ini, produk
yang dibuat diusahakan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang
dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Manajemen menyeluruh menyangkut efektifitas
dan efisiensi produk dibutuhkan seperti saluran distribusi pemasaran yang
dipilih agar bisa tepat sasaran. Manajemen operasional yang sistematis mulai
pemilihan bahan, proses produksi, packing dan finishing produk perlu dilakukan
dengan baik dan tidak sembarangan untuk menjaga ciri khas sebagai identitas
produk kepada pelanggan sehingga pelanggan ingat akan satu merk cup cake yaitu
hanya ada Princess Dona Cup Cake di benak pelanggan.
DATA BADAN
USAHA
Nama
badan usaha : Princess Dona Cup
Cake
Alamat
Lokasi : Jl.Kalimantan
No.193 GKB Gresik
Berdiri : 2013
kwartal 1
Bentuk
Badan Usaha : CV (Commanditaire Vennootschap) terdiri dari 4 orang
Telp
/ Fax :
031-3930844
Produk
:
Kue Mangkok (Cup Cake) aneka bentuk dan ragam
Tenaga
Kerja : 1 kepala
koki, 3 tenaga produksi, 2 tenaga pelayan + kasir, 1 driver
TUJUAN
USAHA
Menciptakan
dan memiliki Usaha toko kue Cup Cake yang memiliki ciri khas tersendiri dari
cita rasa, keunikan produk hingga kemasan yang atraktif dengan nilai jual
berdasarkan harga yang terjangkau serta pelayanan yang memuaskan para pelanggan
sehingga mampu dan dapat menghasilkan keuntungan yang maksimum serta menjadi
market leader cup cake di daerah sekitar.
RENCANA
PENGEMBANGAN STRATEGI YANG DILAKUKAN
Untuk
ke depan secara berkesinambungan, berdasarkan tujuan yang dirumuskan di atas badan
usaha ini telah mempersiapkan modal berupa modal tetap dan tidak tetap. Modal
tetap berupa tenaga kerja, bangunan, asset barang untuk operasional, serta
media-media untuk bisa tetap mengikat pelanggan agar menjadi customer loyal
usaha ini. Tahapan pengembangan konsep usaha yang akan dilakukan :
Tahap 1 : Anggaran dan
pengawasan keuangan. Tahap ini menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan
dan pengendalian. Tindakan manajerial didasarkan pada proyeksi jangka pendek
dan berorientasi pada fungsi bisnis, dengan asumsi lingkungan stabil sebagai acuan pemasaran produk Cup Cake. Seperti
contoh kita melakukan analisa pengeluaran normal untuk pembelian asset namun
dengan pertimbangan harga terendah, melakukan perhitungan terhadap komposisi
jumlah pemakaian bahan untuk roti sehingga di dapat laba yang maksimum,
melakukan efektifitas pekerjaan dengan menerapkan multi skill terhadap tenaga
kerja sehingga menghemat biaya tenaga kerja serta satu lagi
Tahap 2 : Perencanaan
jangka panjang langsung dilakukan pada tahap ini.
Karena semua tujuan usaha hanya berpedoman pada satu tujuan yaitu untuk
kemakmuran para stakeholder. Implementasi untuk hal ini dengan melakukan
kegiatan manajemen secara sistematis mulai dari awal hingga akhir proses operasional.
Seperti contoh kita melakukan pengembangan produk, pelatihan untuk karyawan,
memperluas layanan usaha, bermain harga yang lebih kompetitif, memberikan
pelayanan yang terbaik dan memuaskan, serta berusaha mengikat customer yang
menjadi stakeholder utama.
Tahap 3 : Perencanaan strategi
bisnis. Perhatian manajemen beralih dari fungsi internal perusahaan (fungsi
produksi) ke lingkungan eksternal perusahaan (fungsi pemasaran). Akibatnya
berkembang menjadi diversifikasi usaha serta ada segmentasi usaha yang menjadikan
unit-unit dalam badan usaha. Hal ini diperlukan untuk memberi kualitas service
terbaik bagi para pelanggan. Dimulai dengan team produksi yang membuat cup cake
dengan detail yang diinginkan, lalu bergerak ke pelayanan toko mulai kasir, pelayan,
hingga team order untuk bahan kue dan layanan antar yang mengacu pada tujuan
utama yaitu kepuasan pelanggan cup cake rincess dona.
Tahap 4 :
Perencanaan strategis perusahaan. Ini diperlukan untuk mengurangi konflik
internal dalam badan usaha. Perencanaan strategis
yang terpadu ini lebih bersifat administratif. Mengacu pada hal yang bersifat administratif karena semua
operasional badan usaha berasal dan berakhir dari hal yang bersifat
administrasi. Dengan latar belakang ini, pihak atasan memulai dengan
perencanaan administrasi, lalu bergerak pada record/pencatatan administrasi
yang dikerjakan oleh para tenaga kerja harus dijelaskan dan diawasi agar tidak
terjadi “miss” data sehingga menjadikan hasil secara angka tidak dapat dilihat
dengan baik. Lalu pihak pengelola toko harus melakukan sistematisasi agar
tahapan administrasi menjadi jelas mulai dari opening operasional toko hingga
closing operasional toko setiap harinya. Sehingga pada tahap rekapan yang
biasanya dilakukan tiap bulan diperoleh angka yang jelas sebagai bahan evaluasi
apakah usaha cup cake ini untung atau rugi dan juga perlu pengembangan atau
perubahan.
Contoh :
Administrasi pembelian bahan, administrasi penjualan, administrasi operasional
internal dan external, dan administrasi karyawan
Tahap 5 : Manajemen strategis.
Perencanaan strategis diintegrasikan bukan hanya dalam sub-sistem administrasi
semata, melainkan pula berbagai sub-sistem dalam proses manajemen lainnya,
seperti struktur organisasi, informasi, SDM yang membentuk budaya badan usaha secara menyeluruh. Penyatuan berbagai subsistem
infrastruktur manajerial dan pembentukan budaya perusahaan inilah yang disusun,
dikembangkan dan diarahkan dalam manajemen strategis. Secara kompleksitas hal ini menjadi tugas seorang pemilik badan usaha
yang mempunyai jiwa manajemen murni, sehingga terbentu nilai badan usaha yang
terintegrasi dan berjalan dengan baik dan normal untuk mencapai visi dan misi
yang telah di canangkan di awal.
VISI
MISI
ANALSIS SWOT
Copy Right 2013’
Materi tambahan
MANFAAT DAN PERANAN
RENCANA STRATEGIS
v
Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih
fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan
manajemen.
v
Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan
usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang
mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas
tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
v
Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan.
Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat
proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.
v
Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
v
Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
v
Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan
anggaran tahunan.
PENDEKATAN ATAU METODE
PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
Pendekatan ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok
berdasarkan lingkup dan titik bahasan di satu pihak dan penekanan pada proses
atau hasil di lain pihak. Pada pengelompokan pertama, menurut Porter, terdapat
pendekatan klasik berhadapan dengan pendekatan non-klasik. Kemudian, pada
kelompok kedua terdapat pendekatan keperilakuan berhadapan dengan pendekatan
administratif.
1.
Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik diperkenalkan oleh Porter untuk membedakan umum dengan
pendekatannya sendiri. Dalam analisis lingkungan dimasukkan semua faktor
lingkungan usaha, baik yang langsung maupun tidak langsung, sehingga bersifat
global.
Pendekatan ini relatif mudah karena dua hal: informasi yang disyaratkan
bersifat global dan teknik yang digunakan sederhana.
2.
Pendekatan Non-Klasik
Pendekatan non-klasik atau pendekatan Porter ini menitikberatkan pada
analisis posisi persaingan, sehingga hanya lingkungan langsung perusahaan yang
relevan. Pendekatan ini mensyaratkan informasi yang cukup tentang pihak dalam
lingkungan persaingan tersebut. Hasilnya spesifik tentang strategi perusahaan
yang dipilih.
3.
Pendekatan Administratif
Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana strategis yang memenuhi syarat
yang berisi arah dan strategi perusahaan. Pendekatan ini kurang memperhatikan
faktor komitmen dan berbagai tingkat dan bidang manajemen.
4.
Pendekatan Keperilakuan
Bertentangan dengan pendekatan administratif. Penekanan pendekatan ini
adalah manfaat utama dari suatu rencana strategis bukan pada hasil berupa
dokumen resmi, melainkan pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang
dihasilkan dari proses penyusunan dokumen.
TAHAP DAN KERANGKA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
v
Perumusan misi perusahaan;
v
Analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan
dan ancaman (SWOT);
v
Penentuan arah, sasaran dan strategi;
v
Identifikasi program dan proyeksi keuangan.
KONSEP PERENCANAAN STRATEGIS
MANAJEMEN STRATEGIS, KEBIJAKAN BISNIS,
DAN
PERENCANAAN STRATEGIS
Menurut Wheelen dan Hunger (1987) manajemen strategis adalah
himpunan dari putusan dan tindakan manajerial yang menentukan performansi badan
usaha dalam jangka panjang. MS mencakup perumusan, implementasi, dan
evaluasi atau pengendalian strategi. Dengan demikian, studi mengenai manajemen
strategi menitikberatkan pada kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi peluang
dan kendala lingkungan, di samping kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dalam hal
ini, perencanaan strategis merupakan bagian dari MS, karena tidak mencakup
implementasi, evaluasi, dan pengendalian strategi, melainkan hanya mencakup
perumusan strategi.
Di pihak lain, kebijakan bisnis merupakan studi yang sifatnya
integratif dan komprehensif karena lebih cenderung melihat ke dalam perusahaan,
dengan menitikberatkan pada masalah efisiensi atas utilitas sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Dengan demikian, kebijakan bisnis memfokuskan pada
perumusan pedoman umum yang memungkinkan pencapaian yang lebih baik atas misi
dan tujuan perusahaan. Jadi, dalam manajemen strategis tercakup juga kebijakan
bisnis, tetapi dengan penekanan yang lebih besar pada aspek lingkungan dan
strategi.
EVOLUSI DARI MANAJEMEN STRATEGI
Menurut Gluck, Kaufman dan Walleck (1982), ada empat fase evolusi
manajemen strategis:
Tahap I :
Basic Financial Planning: mengupayakan pengendalian operasional dan manajerial
yang baik dengan menggunakan anggaran sebagai instrumennya.
Tahap II :
Forecast-based planning: mengupayakan sistem perencanaan yang lebih efektif
untuk mencapai pertumbuhan perusahaan, dengan memperkirakan keadaan masa depan
untuk waktu yang lebih lama.
Tahap III :
Externally oriented planning: mengupayakan peningkatan kepekaan terhadap pasar
dan persaingan dengan cara mencoba untuk berpikir strategis.
Tahap IV :
Strategic management: mengupayakan untuk mengatur semua sumberdaya yang ada
untuk mengembangkan daya saing dan membantuk menciptakan masa depan.
Hax dan Majluf (1984), evolusi manajemen strategis terdiri dari
lima tingkatan:
I.
Bugeting and
financial control dengan anggaran sebagai instrumen;
II.
Long range
planning;
III.
Businees
strategic planning;
IV.
Corporate
strategic planning: perencanaan jangka panjang terpadu.
V.
Strategic
management.
MODEL
PROSES MANAJEMEN STRATEGIS
Hax dan Majluf (1984) membedakan dua macam
proses manajemen strategis, yaitu tingkat unit usaha (business) dan
badan usaha (corporate).
Business Strategic Planning:
v
Misi unit usaha.
v
Perumusan strategi usaha dan program
menyeluruh.
v
Perumusan dan evaluasi program khusus.
v
Alokasi sumberdaya dan pengukuran kinerja
untuk pengendalian manajemen.
v
Penganggaran tingkat unit usaha.
v
Pengesahan penganggaran dari dana strategis
dan operasional.
Corporate Strategic Planning:
v
Visi badan usaha.
v
Postur strategis dan pedoman perencanaan.
v
Misi unit usaha.
v
Perumusan strategi dan program kerja
menyeluruh.
v
Perumusan strategi fungsional.
v
Konsolidasi atas strategi unit usaha dan
strategi fungsional.
v
Penentuan dan evaluasi program kerja khusus
unit usaha.
v
Penentuan dan evaluasi program kerja khusus
fungsional.
v
Alokasi sumberdaya dan penentuan pengukuran
kinerja.
v
Penganggaran tingkat unit usaha.
v
Penganggaran tingkat fungsional.
v
Konsolisasi penganggaran dan pengesahan dana
strategis dan operasional.
Model perencanaan strategis menurut Pearce II
dan Robinson (1988) tidak membedakan antara perencanaan strategis untuk unit
usaha dan badan usaha.
v
Company mission.
v
Company profile.
v
External environment.
v
Strategic analysis and choice.
v
Long term objective
v
Grand strategy (rencana kegiatan utama dan
komprehensif).
v
Annual objectives
v
Functional strategies.
v
Policies
ANALISIS
SWOT OVERALL
TUJUAN ANALISIS
Untuk memberikan gambaran hasil analisis
keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan secara menyeluruh yang
digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan objective dan strategi
perusahaan dalam corporate planning.
RUANG LINGKUP
v
Lingkungan
v
Keadaan intern perusahaan
v
Peramalan
JENIS DAN SUMBER INFORMASI
1.
Intern: data perusahaan dan data dan
informasi yang dikumpulkan perusahaan
2.
Ekstern: data sekunder, data dan informasi
yang diperoleh dari hasil survai atau pengamatan.
PROSES
DAN PERALATAAN ANALISIS
1.
Analisis Lingkungan:
a.
Ekonomi (business cycle, inflasi dan deflasi,
kebijakan moneter, neraca pembayaran.
b.
Pemerintah/perundang-undangan (pusat dan
daerah, pemerintah pembeli terbesar, subsidi, perlindungan industri, kebijakan
pemerintah).
c.
Pasar/saingan (perubahan struktur
kependudukan, distribusi pendapatan, alur hidup produk/layanan, kemudahan akses
masuk, rintangan masuk).
d.
Teknologi (bahan baku, cost of labor,
sub-assemblies, dan perubahan teknologi).
e.
Geographies (lokasi, nusantara)
f.
Sosial budaya (cita rasa, nilai yang
beruang).
2.
Analisis Keadaan Intern Perusahaan:
a.
Organisasi (misi, maksud, dan tujuan;
Sarana/fasilitas dan teknologi yang dimiliki; Sistem dan prosedur kerja).
b.
Fungsi perusahaan (produksi, pemasaran,
keuangan, personalia – SDM).
3.
Peralatan Analisis: Peramalan
a.
Arti dan peranan peramalan (REPO: rasional,
estimate, preparasi, dan operasional).
b.
Ruang lingkup peramalan.
c.
Langkah peramalan.
d.
Teknik dan metode peramalan.
e.
Contoh peramalan.
1 komentar:
TERIMAKASIH ilmunya...
My blog
Posting Komentar